Latar Belakang Konflik
Pada Juli 2025, Provinsi Sweida di Suriah menjadi pusat kekerasan sektarian yang melibatkan komunitas Druze dan kelompok-kelompok Sunni, terutama suku Bedouin. Konflik ini dipicu oleh serangkaian penculikan dan serangan balasan, yang kemudian berkembang menjadi bentrokan bersenjata antara milisi Druze dan pasukan Bedouin. Pemerintah Suriah, yang dipimpin oleh Presiden sementara Ahmad al-Sharaa, terlibat dalam upaya untuk mengendalikan situasi, namun juga dituduh berpihak pada kelompok Bedouin dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Druze. Wikipedia
Pihak yang Terlibat
-
Komunitas Druze: Kelompok minoritas yang mendiami wilayah Jabal al-Druze di selatan Suriah. Mereka memiliki sejarah panjang sebagai kelompok yang relatif independen dan memiliki milisi sendiri untuk melindungi komunitas mereka. Wikipedia+1Wikipedia+1
-
Kelompok Bedouin Sunni: Kelompok suku yang tersebar di berbagai wilayah Suriah. Mereka terlibat dalam bentrokan dengan milisi Druze, yang awalnya dipicu oleh insiden penculikan dan serangan balasan.
-
Pemerintah Suriah: Dipimpin oleh Presiden sementara Ahmad al-Sharaa, yang merupakan mantan pemberontak Islamis. Pemerintah ini berusaha mengendalikan situasi, namun juga dituduh berpihak pada kelompok Bedouin dan melakukan pelanggaran terhadap warga Druze. Reuters+4Sky News+4The Washington Post+4
-
Israel: Melakukan serangan udara di Suriah, termasuk di Provinsi Sweida, dengan klaim untuk melindungi komunitas Druze. Tindakan ini memicu ketegangan dengan pemerintah Suriah dan menambah kompleksitas situasi.
Dampak Konflik
Konflik ini telah menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas, termasuk warga sipil dari komunitas Druze dan Bedouin, serta personel keamanan pemerintah. Lebih dari 128.000 orang terpaksa mengungsi akibat kekerasan dan ketakutan akan serangan lebih lanjut. Kondisi kemanusiaan memburuk dengan kurangnya akses terhadap bantuan, air bersih, dan layanan medis. France 24+9DW+9The Times of Israel+9AP News+1The Guardian+1
Upaya Gencatan Senjata
Pada 20 Juli 2025, sebuah gencatan senjata yang rapuh diumumkan setelah hampir seminggu pertempuran. Pemerintah Suriah mulai mengevakuasi sekitar 1.500 keluarga Bedouin dari kota Sweida untuk mengurangi ketegangan. Namun, meskipun ada upaya untuk menstabilkan situasi, kekhawatiran akan pelanggaran gencatan senjata dan potensi eskalasi masih ada. AP News
Kesimpulan
Kekerasan sektarian di Sweida mencerminkan ketegangan mendalam antara kelompok-kelompok etnis dan agama di Suriah pasca-perang saudara. Peran pemerintah Suriah, intervensi Israel, dan dinamika internal komunitas Druze dan Bedouin semuanya berkontribusi pada kompleksitas konflik ini. Penting untuk terus memantau perkembangan situasi dan mendukung upaya-upaya diplomatik untuk mencapai perdamaian dan rekonsiliasi di wilayah tersebut.