
Palembang, 9 Agustus 2025 – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan berhasil menangkap komplotan spesialis pembobol ATM yang telah beraksi di sedikitnya 15 lokasi di wilayah Sumatera dalam enam bulan terakhir.
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Andi Mahendra, mengatakan bahwa penangkapan dilakukan setelah pihaknya melakukan penyelidikan intensif berdasarkan laporan dari sejumlah bank. “Kami menangkap lima tersangka di sebuah rumah kontrakan di daerah Banyuasin. Saat penggerebekan, mereka sedang menyiapkan peralatan untuk aksi berikutnya,” ujarnya.
Barang bukti yang disita meliputi alat las portabel, linggis, bor listrik, kunci palsu, laptop untuk meretas sistem ATM, serta kendaraan yang digunakan untuk melarikan diri. Dari hasil interogasi, para pelaku mengaku mampu membobol mesin ATM dalam waktu kurang dari 20 menit.
Modus yang digunakan adalah mengincar ATM di lokasi sepi atau minim pengawasan, biasanya pada dini hari. Sebagian pelaku bertugas mengawasi sekitar lokasi, sementara sisanya melakukan eksekusi pembobolan.
Salah satu tersangka, berinisial AR (34), diketahui merupakan mantan teknisi mesin ATM sehingga paham struktur dan kelemahan sistem keamanan. “Pengetahuan teknis itu dimanfaatkan untuk meretas dan membuka brankas uang di dalam mesin,” jelas Kapolda.
Kerugian yang ditimbulkan akibat aksi komplotan ini diperkirakan mencapai Rp4,2 miliar. Pihak kepolisian masih memburu dua anggota lainnya yang berstatus buron.
Pengamat keamanan perbankan, Dedi Pratama, menilai kasus ini menjadi peringatan bagi bank untuk meningkatkan sistem keamanan fisik dan digital mesin ATM. “Pengawasan CCTV 24 jam dan patroli berkala di lokasi ATM sangat penting untuk mencegah aksi serupa,” katanya.
Para pelaku dijerat pasal pencurian dengan pemberatan dan perusakan fasilitas perbankan dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.