Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim hujan di Indonesia pada tahun 2025 akan berlangsung dalam kondisi normal, tanpa adanya fenomena ekstrem seperti El Niño atau La Niña yang signifikan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers pada November 2024. BMKG+8Antara News+8Media Indonesia+8Reuters+1Detik News+1
🌧️ Kondisi Musim Hujan 2025
BMKG menyatakan bahwa musim hujan 2025 diperkirakan akan dimulai lebih awal dari biasanya, dengan puncaknya terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat, dan Januari hingga Februari 2025 di wilayah Indonesia bagian timur. Durasi musim hujan di berbagai wilayah diprediksi akan bervariasi, mulai dari 6 dasarian (2 bulan) hingga 33 dasarian (11 bulan), dengan sebagian besar wilayah mengalami durasi musim hujan yang lebih panjang dibandingkan biasanya. Indonesia Baik+2BMKG+2BMKG+2
🌍 Faktor Iklim Global
BMKG juga mengungkapkan bahwa fenomena La Niña lemah diprediksi akan berlangsung dari November 2024 hingga Maret 2025. Fenomena ini biasanya menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia. Namun, BMKG mengingatkan bahwa meskipun curah hujan diperkirakan normal, beberapa wilayah masih berisiko mengalami banjir dan tanah longsor akibat intensitas hujan yang tinggi. BMKG+4Reuters+4BMKG+4Reuters+4BMKG+4BMKG+4
⚠️ Waspada Potensi Bencana
Meskipun musim hujan diperkirakan normal, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Peningkatan curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana tersebut, terutama di wilayah yang rawan bencana. BMKG+1Media Indonesia+1BMKG
📌 Kesimpulan
Secara keseluruhan, BMKG memprediksi bahwa musim hujan di Indonesia pada tahun 2025 akan berlangsung dalam kondisi normal, dengan puncaknya terjadi pada akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025. Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem.Stasiun Klimatologi Sumatera SelatanMedia Indonesia+1BMKG+1