Transformasi sistem mobilitas menuju transportasi pintar terus dimatangkan: Singapura resmi meluncurkan layanan shuttle otonom di kawasan pemukiman, menandai tonggak sejarah dalam integrasi kendaraan tanpa sopir ke dalam jaringan publik.
Peluncuran Shuttle Otonom di Punggol
Acting Transport Minister Jeffrey Siow menyampaikan bahwa shuttle otonom akan resmi beroperasi di komunitas Punggol pada akhir 2025. Layanan ini merupakan bagian dari integrasi ke dalam jaringan transportasi nasional dan akan diperluas ke kawasan Tengah “car‑lite” setelahnya.instagram.com+117itsnews.com+11republika.co.id+11
Aspirasi Jangka Panjang: Kendaraan Otonom Dalam Lima Tahun
Pemerintah memiliki visi untuk menyaksikan “banyak” kendaraan otonom di jalanan dalam kurun lima tahun ke depan. Rencana awal meliputi pengoperasian 6 bus otonom mulai pertengahan 2026, dengan kemungkinan penambahan hingga 14 unit lagi berdasarkan hasil uji coba.CNA
Uji Coba Shuttle Korporat: Grab & A2Z
Pada Juli 2025, Grab bersama A2Z memulai uji coba shuttle otonom sepanjang 3,9 km antara kantor Grab dan stasiun MRT. Sangat banyak pelatihan dilakukan — lebih dari 100 jam — termasuk pengumpulan data, pelabelan, dan pengujian algoritma untuk memastikan keamanan dan navigasi lancar menggunakan LiDAR, radar, dan kamera 360°grab.com+2instagram.com+2.
Tren Nasional untuk Smart Mobility
Transportasi kendaraan otonom merupakan elemen penting dalam strategi Smart Mobility Singapura. Teknologi ini diyakini dapat memperluas aksesibilitas, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia—kendala utama dalam pengoperasian bus tradisionalrepublika.co.id.
Kesimpulan
Peluncuran shuttle otonom di Punggol menandai fase praktis pertama integrasi kendaraan tanpa sopir ke sistem transportasi publik Singapura. Langkah ini tidak hanya menegaskan komitmen terhadap smart mobility, tetapi juga membuka jalan bagi penerapan otonom secara lebih luas di kota pintar masa depan.