
Bangkok, Thailand – Tim nasional basket putri Indonesia menorehkan prestasi luar biasa dalam sejarah olahraga tanah air. Untuk pertama kalinya, skuad Merah Putih lolos ke Olimpiade Musim Panas setelah menembus FIBA Women’s Olympic Qualifying Tournament (WOQT) Zona Asia 2025, yang digelar di Bangkok pekan ini. Kemenangan dramatis atas tim kuat Jepang dalam babak semifinal dengan skor 72-69 memastikan tiket ke Olimpiade Paris 2028, menjadikan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang meloloskan tim basket putrinya ke Olimpiade.
Laga Penuh Ketegangan: Momentum Sejarah Terjadi di Detik Terakhir
Pertandingan semifinal melawan Jepang menjadi drama yang menyita perhatian pecinta bola basket. Dalam 10 detik terakhir, ketika skor imbang 69-69, Anita Rizky Prameswari, guard berusia 22 tahun dari Surabaya, mencetak three-point buzzer beater yang menggemparkan arena Nimibutr Stadium.
“Kami main dengan hati, bukan hanya strategi. Kami tahu kami membawa mimpi seluruh perempuan muda Indonesia,” kata Anita sambil meneteskan air mata usai pertandingan.
Perjalanan Menuju Olimpiade: Dari Underdog ke Juara Regional
Sebelum turnamen ini, Indonesia menempati peringkat ke-48 dunia dalam FIBA Women’s Ranking, jauh di bawah Jepang (peringkat 7), Korea (13), dan China (2). Namun skuad Indonesia secara mengejutkan:
-
Menumbangkan Korea Selatan di babak grup dengan skor 68-62
-
Mengalahkan Kazakhstan dengan selisih 18 poin
-
Lolos ke semifinal sebagai juara grup B dan menang atas Jepang
Kemenangan ini sekaligus mencatat Indonesia sebagai tim dengan progres tercepat di Asia dalam dua tahun terakhir, menurut analisis FIBA.
Sosok di Balik Kebangkitan: Coach Terrence Wilson dan Generasi Baru
Kebangkitan basket putri Indonesia tidak lepas dari tangan dingin pelatih asal Amerika, Terrence Wilson, yang dikontrak sejak 2023 oleh Perbasi untuk mereformasi program pelatihan basket nasional. Ia membawa pendekatan baru:
-
Sistem ofensif berbasis motion triangle hybrid
-
Pelatihan full time dengan durasi 10 bulan setahun
-
Kolaborasi dengan liga universitas dan liga basket perempuan profesional (WIBL)
Beberapa pemain kunci dalam skuad:
-
Anita Rizky Prameswari (guard – MVP turnamen)
-
Melani Desiana (center – 197 cm, kekuatan blok utama)
-
Citra Angelin (forward – kapten tim, spesialis fast break)
-
Rachel Natasha (shooting guard, lulusan NCAA Division II)
Respon Nasional dan Internasional
Di Tanah Air, kemenangan ini disambut dengan antusiasme besar. Presiden RI memberi ucapan langsung melalui video call ke ruang ganti tim. Kemenpora menjanjikan bonus Rp3 miliar, pembangunan indoor training center basket putri pertama di Bekasi, serta program dukungan psikologi, nutrisi, dan pendidikan bagi seluruh atlet.
Sementara itu, FIBA Asia menyebut Indonesia sebagai “kejutan paling menggairahkan dari Asia Tenggara” dan memasukkan tiga pemainnya dalam daftar Top 10 Rising Stars Women’s Global 2025.
Dampak Sosial: Dorongan Emansipasi Olahraga Perempuan
Lolosnya tim basket putri Indonesia ke Olimpiade bukan hanya pencapaian olahraga, tapi juga simbol kemajuan perempuan Indonesia di dunia kompetitif. Sekolah-sekolah menengah dan akademi olahraga wanita di seluruh provinsi melaporkan lonjakan minat pendaftar sejak hasil pertandingan diumumkan.
Gerakan “Perempuan Bisa Main!”, yang didukung oleh sejumlah mantan atlet nasional dan influencer, juga viral di media sosial sebagai bentuk kampanye kesetaraan akses olahraga.
Penutup
Keberhasilan tim basket putri Indonesia lolos ke Olimpiade adalah lebih dari sekadar tiket pertandingan global. Ini adalah kisah perjuangan, keberanian, dan kemenangan perempuan muda Indonesia yang menembus batas peringkat dan ekspektasi. Dengan semangat “Garuda Feminin”, mereka telah menulis ulang sejarah—dan kini bersiap untuk melangkah ke panggung dunia yang lebih besar.