Jenewa – 5 Agustus 2025 — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi memperbarui status Darurat Kesehatan Masyarakat Global (PHEIC) untuk penyakit cacar monyet (mpox) menyusul lonjakan kasus baru yang kini menyebar cepat di kawasan Asia. Munculnya clade baru virus mpox—Clade Ib, yang lebih mematikan dan menular, menjadi pemicu utama deklarasi tersebut.
🔬 Lonjakan Kasus dan Clade Baru yang Lebih Agresif
Dalam dua bulan terakhir, beberapa negara Asia seperti Thailand, India, Filipina, dan Indonesia melaporkan kasus mpox impor dengan pola infeksi dan gejala yang berbeda dari kasus klasik. Varian yang teridentifikasi adalah Clade Ib, yang sebelumnya merebak di Republik Demokratik Kongo dan kini menunjukkan transmisi antar-manusia lebih cepat dan gejala klinis lebih berat seperti luka nekrotik dan infeksi sistemik.
Menurut WHO, Clade Ib memiliki:
-
Tingkat kematian 3–4%
-
Masa inkubasi lebih pendek (5–7 hari)
-
Potensi transmisi lintas negara tanpa gejala awal
🌏 Asia Jadi Episentrum Baru?
Hingga awal Agustus 2025:
-
Terdapat lebih dari 1.400 kasus terkonfirmasi di Asia, dengan peningkatan kasus tercepat di Asia Tenggara.
-
Sekitar 8 negara telah melaporkan kasus lokal, bukan hanya kasus impor dari Afrika.
-
WHO mencatat bahwa sistem surveilans dan kapasitas vaksinasi di banyak negara Asia belum optimal, sehingga risiko transmisi luas masih tinggi.
🛑 Deklarasi Darurat dan Dampaknya
Deklarasi PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) memungkinkan:
-
Mobilisasi bantuan internasional untuk pengadaan vaksin mpox generasi terbaru.
-
Pemanfaatan cepat laboratorium regional WHO untuk diagnosa.
-
Peningkatan pengawasan perbatasan dan zona karantina.
Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, mengatakan:
“Kita telah belajar dari COVID-19. Tidak boleh ada keterlambatan dalam merespons wabah berpotensi global, terutama bila menyangkut varian yang lebih agresif.”
💉 Strategi Vaksinasi dan Respons Negara
Beberapa langkah yang kini diambil oleh negara-negara terdampak:
-
Thailand dan India mulai mendistribusikan vaksin mpox generasi kedua (JYNNEOS dan LC16).
-
Indonesia memperkuat titik pemeriksaan di bandara dan pelabuhan utama, serta menyediakan ruang isolasi khusus.
-
Filipina bekerja sama dengan WHO untuk pengadaan 1 juta dosis vaksin cadangan melalui platform COVAX.
⚠️ Tantangan di Depan
-
Stigma sosial terhadap pasien mpox masih tinggi, terutama di komunitas rentan.
-
Kesamaan gejala dengan infeksi kulit lain menyebabkan keterlambatan diagnosa awal.
-
Keterbatasan data genetik membuat pengembangan vaksin untuk Clade Ib masih berjalan lambat.
✅ Kesimpulan
Deklarasi darurat oleh WHO untuk wabah cacar monyet Asia menandai tingkat keparahan situasi yang sedang berkembang. Varian Clade Ib tidak hanya lebih menular, tapi juga berisiko menciptakan gelombang infeksi baru jika tidak dikendalikan secara cepat. Negara-negara Asia kini berpacu dengan waktu untuk memperkuat sistem deteksi, meningkatkan vaksinasi, dan mencegah penyebaran lintas wilayah.